Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library
Format : Artikel
Impresum
-
: , 2002
Deskripsi
Sumber:
Gatra: Sabtu, 16 Februari 2002
http://www.gatra.com/artikel.php?id=15459
Isi:
Jakarta - Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil) mengungkapkan, rusaknya prasarana akibat banjir yang terjadi di seluruh Indonesia pada tahun 2002 mengakibatkan kerugian Rp1,8 triliun. Demikian dikatakan Menkimpraswil Soenarno, Sabtu (15/2) di Jakarta.
Menurut Soenarno, angka di atas termasuk kerugian banjir di wilayah Jabotabek, yang mencapai Rp 700 miliar.
"Berdasarkan perhitungan sementara, kerugian akibat rusaknya prasarana seperti jalan, sekolah, tanggul, dan drainase karena banjir di seluruh Indonesia berjumlah Rp 1,8 triliun, dan Rp 700 miliar di antaranya berada di wilayah Jakarta," katanya, seusai penandatanganan bantuan hibah Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE).
Menurut dia, kerugian tersebut termasuk hitungan kebutuhan dana yang diperlukan untuk melakukan perbaikan seperti keadaan semula.
Namun dia menambahkan, catatan kerugian tersebut belum termasuk kerugian yang diderita masyarakat, seperti rumah, mobil, kursi dan lain-lainnya yang rusak atau hanyut karena banjir.
"Untuk wilayah Jakarta saja, ada sekitar 100.000 rumah yang rusak akibat banjir, dan belum dihitung berapa kerugiannya," ujarnya.
Mengenai hibah MEE tersebut, Sekjen Depkimpraswil Gembong Priyono mengatakan, hibah tersebut berjumlah 6,125 juta Euro atau sekitar Rp 61 miliar untuk pembangunan 15 sistem irigasi air tanah serta meningkatkan sembilan irigasi air tanah lainnya di Kabupaten Buleleng dan Karangasem, Propinsi Bali.
Bantuan proyek irigasi air tanah yang mencapai luasan sekitar 450 ha tersebut akan memberikan manfaat berupa peningkatan taraf hidup sekitar 1.500 KK atau 7.500 petani miskin dan keluarganya yang tinggal di bagian utara Bali itu.
Menurut dia, hingga saat ini bantuan hibah MEE kepada Depkimpraswil berjumlah 26 juta dolar sejak tahun 1985.
Proyek-proyek bantuan tersebut diantaranya proyek good governance dalam pengelolaan sumber daya air tahun 2000 sebesar 3,9 juta euro atau 3,5 juta dolar AS dan proyek pengendalian banjir Dombo Sayung di Semarang tahun 1999 senilai 8,34 juta euro atau 7,8 juta dolar AS. [Tma, Ant]
Subject :
Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved