Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Pemerintah akan bangun sejuta rumah murah

Format : Artikel

Impresum
- : , 2004

Deskripsi
Sumber:
beritajakarta.com: 21 Januari 2004 16:36
http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?idwil=0&nNewsId=12041

Isi:

Pemerintah berencana akan membangun sejuta rumah murah yang diprioritaskan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), karyawan swasta, korban penertiban serta masyarakat miskin, seperti nelayan dan buruh. Program pembangunan sejuta rumah tersebut dituangkan dalam Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 20/KPTS/M/2004 tentang pengadaan perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan.

Hal tersebut terungkap dalam seminar sehari bertema pembangunan sejuta rumah: prospek dan hambatan, di Hotel Paninsula, Selasa (20/1). Hadir sebagai pembicara dalam seminar itu antara lain Ir. Sjarifudin Akil, Dirjen Depkimpraswil, Anthony Ziedra Abidin (Komisi 1X DPR RI) serta Ir. Fuad Zakaria, Ketua Umum APERSI.

Menurut Sjarifudin, pemerintah akan membangun 20.000 unit rumah bagi PNS dengan dukungan pola Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tahun 2004. Sedangkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, seperti nelayan dan buruh, pemerintah juga menyediakan sebanyak 600.000 unit rumah yang akan didukung tidak dalam bentuk subsidi KPR melainkan dalam bentuk subsidi dalam bentuk pembangunan prasarana dan infrastruktur. Sementara itu, sebanyak 200.000 unit rumah akan dibangun untuk pegawai swasta tanpa subsidi.

Saat ini, kata Sjarifudin, pemerintah telah tersedia lahan milik BPPN seluas 588 hektar. Namun, pemerintah melalui Depkimpraswil masih belum menentukan lokasinya. Pasalnya, masih terjadi pembicaraan antara Depkimpraswil dengan Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK). Sedangkan, total anggaran yang akan dialokasikan untuk pembangunan sejuta rumah murah tersebut sebesar Rp 20 trilyun.

Pada kesempatan yang sama, Ketua umum DPP Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana dan Rumah Sangat Sederhana Indonesia (APERSI), Fuad Zakaria, mengatakan, melihat pengalaman tahun 2003 lalu, maka pihaknya berani menargetkan mampu memberikan maksimal 50.000 unit RS-Sehat tahun 2004 ini. "Para pengembang juga optimis akan melewati target pemerintah yakni 20.000 unit rumah tahun 2004 untuk RSHat. Rasa optimis ini mengacu pada keberhasilan pengembang ketika pernah mencapai target 350.000 unit/tahun saat pemerintah memiliki Menteri Perumahan Rakyat,"jelas Zakaria.

Namun, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pembangunan perumahan tahun 2004. Seperti tahun sebelumnya, tidak adanya jaminan kepastian pemberian subsidi untuk jangka panjang. Selain itu, tidak adanya keberanian Bank-bank umum untuk mengucurkan kredit pembebasan dan pengolahan lahan bagi pembangunan perumahan sederhana (RIT/RSH). "Dukungan serta partisipasi dari Pemda DKI Jakarta juga menjadi salah satu faktor penyebab,"ungkap Zakaria.

Sementara itu, Ir. Anwar Aritonang lebih menyeroti masalah kelistrikan. Menurutnya, PLN kesulitan dalam menyediakan listrik dengan daya 450 watt yang disebabkan kondisi internal perumahan sendiri. Dikatakan, saat ini tersedia listrik dengan daya 1300 watt, sehingga untuk sati juta rumah akan dibutuhkan 1,3 milyard watt. Beban PLN akan dapat ditekan apabila tersedianya sambungan listrik dengan daya 450 watt.
Reporter: masud Liputan Agus

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved