Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Setelah Transjakarta-Busway, Monorel segera menyusul

Format : Artikel

Impresum
- : , 2004

Deskripsi
Sumber:
beritajakarta.com: 15 Januari 2004 00:00
http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?idwil=0&nNewsId=12009

Isi:

Setelah program Transjakarta-Busway resmi diluncurkan siang hari ini (15/1), Pemerintah Propinsi (Pemprop) DKI Jakarta berencana membangun proyek monorail yang pencanangannya akan dimulai pada bulan Februari (2004) mendatang.

"Setelah Transjakarta, tahun ini kita akan membangun monorel," ujar Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso kepada wartawan termasuk beritajakarta.com, usai meresmikan peluncuran Transjakarta-Busway di Pintu I, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Kamis (15/1).

Menurut Gubernur Sutiyoso, untuk merealisasikan proyek tersebut, Pemprop DKI bekerja sama dengan swasta asal Malaysia, Mtrans Holding. Mtrans menunjuk ITC sebagai mitranya.

Dalam hal ini, jelas Sutiyoso, Pemprop DKI mengajukan persyaratan bahwa keseluruhan monorail harus dibangun secara bersama-sama. Gubernur meminta agar investor membangun jaringan monorail di jalur padat maupun yang tidak padat penumpang. ITC sendiri dalam laporannya menyebutkan terdapat dua jalur monorail yang akan dibangun.

Sementara ini, papar Sutiyoso, pihaknya sedang berupaya menyamakan visi. Karena investor menginginkan pembangunan menorel di jalur yang dinilai padat penumpang. Sehingga, Pemprop DKI khawatir investor pergi sebelum jalur sepi penumpang itu selesai dibangun. "Jika tidak begitu, saya takut proyek ini ditinggalin di tengah jalan," kata Gubernur Sutiyoso.

Dia juga mengatakan, cukup banyak investor yang tertarik proyek monorel. "Kecuali ITC yang ditunjuk swasta Malaysia, permintaan sekarang kenceng. Singapura dan Inggris juga menunjukkan minat yang besar terhadap proyek ini."

Seperti diberitakan, jalur satu yang cenderung kurang ramai penumpang belum disetujui ITC. Yaitu meliputi rute Kampung Melayu, Casablanca, Tanah Abang, H. Sabeni, Bongkaran, Jatibaru, Cideng sampai dengan Roxi.

Sementara ITC mengusulkan pembangunan jalur dua terlebih dulu yang meliputi rute Kuningan, Kota, Gatot Subroto, Sudirman, Senayan, JHCC, S. Parman, MPR/DPR, Pejompongan, Dukuh Atas hingga depan Hotel Regent.

"Kita minta penggarapannya bersama-sama kalau daging (jalur dua) digarap, ya dibarengi dengan yang bukan dagingnya (jalur satu). Saya takut kalau satu-satu nanti ditinggalkan, itu kan tidak bisa ditawarkan lagi ke orang lain," kata Sutiyoso.
Reporter: yudhi

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved