Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Revitalisasi Old Batavia, menemukan kembali Batavia yang hilang

Format : Artikel

Impresum
- : , 2004

Deskripsi
Sumber:
Kompas: Kamis, 9 Desember 2004

Isi:

Jakarta, KCM. Dalam konferensi pers Program Revitalisasi Old Batavia oleh perkumpulan Jakarta Old Town Kotaku (JOK), Kamis (9/12), di Gedung Bank Indonesia Kota, Ketua JOK, Miranda S. Goeltom mengungkapkan, kawasan Jakarta Kota ini akan menjadi tujuan wisata yang diminati wisatawan bila lingkungannya nyaman, bersih, hijau dengan bangunan-bangunan tua peninggalan sejarah yang terawat baik.

Program yang secara resmi akan diluncurkan tanggal 12 Desember 2004 ini merupakan program pertama Jakarta Old Town Kotaku.

Jakarta Old Town, sebuah perkumpulan pemerhati bangunan-bangunan tua Jakarta, berinisiatif untuk mengembalikan kejayaan bangunan-bangunan tua dan menghidupkan kembali kehidupan nyaman di sekelilingnya.

Inisiatif ini dimulai dengan program kecil ramah lingkungan, yakni pembersihan Kali Besar. Pembersihan ini penting sebagai upaya jangka panjang dalam meningkatkan kualitas lingkungan daerah tersebut dan sebagai program pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Revitalisasi dilanjutkan dengan konservasi Gedung Bank Indonesia Kota, yang akan dialihfungsikan menjadi Museum Bank Indonesia. Museun ini didirikan untuk menyosialisasikan kegiatan Bank Indonesia, sebagai sarana edukasi dan rekreasi.

Konservasi atau pengembalian seperti aslinya ini akan dimulai pada 2005 dan diharapkan selesai 2006. Diperkirakan pertengahan 2007 museum Bank Indonesia ini akan dapat dibuka.

Revitalisasi Old Batavia bukan hanya menjaga keberadaan gedung-gedung tua, tetapi juga menempatkannya dalan lingkungan fisik dan non fisik yang menunjang. Untuk mewujudkan revitalisasi tersebut, pasti harus ada campur tangan Pemda DKI, sebagai pemerintah yang melingkupi daerah Jakarta Kota.

"Kami dari Jakarta Old Town Kotaku dan juga pemerintah DKI mengharapkan kawasan ini kembali menjadi pusat bisnis, pusat budaya, tempat tinggal untuk melakukan segala aktivitas sosial seperti halnya yang terjadi pada zaman dahulu di kawasan ini," ungkap Shanti L. Poesposoetjipto, Wakil Ketua JOK.

Selain JOK dan pemerintah DKI, ada pemangku kepentingan sekitar Jakarta Kota yang harus dilibatkan, di antaranya, pemilik, pengguna, pemerhati dan orang-orang yang memiliki kedekatan sejarah dengan wilayah daerah Jakarta Kota.

Untuk menyukseskan program ini ditandatangi MoU dengan pihak-pihak yang mengelola dan menggunakan bangunan tua, untuk revitalisasi dan konservasi. Bangunan-bangunan tersebut akan diperluas penggunaannya, tidak hanya sebagai museum, tetapi juga membuka peluang bisnis bagi usahawan, membuka retail, restoran dan bisnis lain yang dapat disandingkan dengan keberadaan Old Batavia ini.

Penyelesaian keseluruhan program ini belum dapat diperkirakan. Namun, bila program ini berhasil, tentu kita dapat melihat sisi lain kota Jakarta, yakni sebuah kota bernama "Batavia" yang lama hilang ditelan deru pembangunan. (M3/jy)

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved