Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Taman Fatahillah menjadi plaza

Format : Artikel

Impresum
Harun Mahbub - : , 2005

Deskripsi
Sumber:
Tempo Interaktif, 27 Desember 2005

Isi:

TEMPO Interaktif, Jakarta: Rencana mengubah Taman Fatahilah menjadi plaza sudah bulat. Langkah konkrit yang kini ditempuh pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah menata ulang lalu lintas di seputar Taman Fatahillah.

Ini merupakan bagian dari rencana perubahan Taman Fatahillah menjadi plaza. "Jalan-jalan tertentu bebas kendaraan," kata Kepala Dinas Museum dan Kebudayaan DKI Jakarta Aurora Tambunan, Senin (26/12).

Aurora menjelaskan, teknis perubahan arus akan diurus oleh Dinas Perhubungan. Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nurachman, jalan-jalan yang akan dibebaskan dari kendaraan adalah Jalan Kali Besar, Jalan Pintu Besar Utara, Jalan Kunir, dan sebagian Jalan Pos.

Sedangkan lalu lintas yang akan menuju ke Taman Fatahillah akan dialihkan. Rutenya, dari Jalan Pintu Besar Utara ke arah Jalan Bank, Jalan Kali Besar Timur 3, Jalan Kunir, Jalan Kemukus, Jalan Ketumbar, selanjutnya ke Jalan Lada.

Penataan lalu lintas ini sekaligus pengembangan taman. Plaza Fatahillah, Aurora menerangkan, akan difungsikan menjadi ruang publik dan dilengkapi dengan fasiltas-fasilitas yang laiknya pusat perbelanjaan.

Aurora menjelaskan, dalam rangka revitalisasi kota tua juga akan mengembangkan kawasan potensial yang lain. Kawasan-kawasan tersebut adalah Pancoran Glodok, Kali Besar Timur, dan Kali Besar Barat, serta Sunda Kelapa.

Langkah pertama yang akan dilakukan adalah melakukan sosialisasi sekaligus meminta dukungan ke pemilik-pemilik bangunan tua dan para investor. Menurut Aurora, tidak ada anggaran khusus untuk kota tua ini. "Memanfaatkan sisa anggaran dinas-dinas terkait," tukasnya.

Gubernur DKI Sutiyoso tengah mengumpulkan pemilik gedung tua. Selain itu, dia juga menggandeng sejumlah pengusaha untuk mau menanamkan modalnya pada revitalisasi kota tua. Revitalisasi bangunan tua di Jakarta memang sedang berlangsung. Plaza menjadi salah satu pilihannya. Entah, masih butuh berapa banyak plaza lagi di DKI Jakarta.

Harun Mahbub-Tempo

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved