Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Kota kolonial lama Semarang

Format : Artikel

Impresum
L.M.F. Purwanto - : , 2005

Deskripsi
Dalam:
Jurnal Arsitektur U.K. Petra, Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 33 no. 1, Juli 2005: 27-33.

Isi:

Dalam penelitian perkembangan kota Semarang ini, penulis menggunakan pendekatan historikal dan studi pustaka.

Pelabuhan Semarang merupakan pelabuhan penting dan terkenal. Tercatat pedagang Cina datang pada permulaan abad 15, Portugis dan Belanda pada permulaan abad 16, Malaysia, India, Arab dan Persia pada awal abad 17. Mereka membangun pemukiman-pemukiman di sekitar pelabuhan.

Dahulu Semarang termasuk dalam wilayah pemerintahan Susuhunan Surakarta. Susuhunan meminjam uang dalam jumlah yang besar kepada pemerintah VOC, dengan menggadaikan Semarang kepada VOC.

Rakyat tidak terima Semarang dikendalikan di bawah pemerintahan VOC, mereka mengadakan perlawanan sehingga Belanda terpaksa membuat benteng Vijfhoek pada tahun 1600. Benteng ini berfungsi sebagai pusat militer VOC. Benteng dibangun mirip dengan yang ada di Eropa, salah satu cirinya adalah dibangun didekat sarana transportasi. Pembangunan didalamnya menggunakan tukang-tukang dan bahan bangunan yang di datangkan dari Belanda. Mulai saat itu berkembang arsitektur Belanda di Semarang.

Penandatanganan perjanjian antara Mataram dan VOC 15 Januari 1678 memberikan kekuasaan penuh kepada VOC atas pelabuhan Semarang. Atas jasa VOC membantu Mataram menumpas pemberontakan Trunojoyo. Mulai tahun 1705 Semarang menjadi milik penuh VOC. Suasana menjadi kembali tidak aman maka VOC merasa perlu melindungi pemukimannya dengan benteng, maka benteng di sisi timur kota lama dibongkar dan dibangun benteng baru.

Ketika suasana mulai kondusif, kota Semarang mulai berkembang di luar benteng.

Kota Semarang berkembang sangat pesat pada pertengahan abad 18

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved