Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Fondasi, si pendukung tersembunyi

Format : Artikel

Impresum
Saptono Istiawan - : , 2005

Deskripsi
Sumber:
Kompas: Jum\'at, 23 September 2005
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0509/23/Properti/2071090.htm

Isi:

Fondasi adalah bagian bangunan yang paling penting. Namun, karena dianggap terlalu teknis, para pemilik bangunan yang awam menyerahkan sepenuhnya urusan fondasi kepada ahlinya. Tetapi ada baiknya jika kita perlu juga mengetahui sedikit mengenai bagian bangunan yang paling penting ini karena dikerjakan paling awal.

Telah kita ketahui pula bahwa bangunan rumah kita umumnya berdiri di atas fondasi, tetapi banyak yang lupa bahwa si fondasi sendiri pada gilirannya harus berdiri di mana.

Jika di atas batu padas tentu tak ada masalah apa-apa. Namun, bagaimana kalau fondasi berdiri di atas tanah biasa yang kepadatan dan daya dukungnya juga bermacam-macam?

Karena itu, konstruksi fondasi sebenarnya juga beragam. Baik ukurannya maupun jenisnya. Masing-masing disesuaikan dengan kebutuhan dan daya dukung tanah tempat fondasi berpijak.

Berapa besarnya daya dukung tanah itu? Menurut Ir Prijasambada, MM, seorang ahli struktur dan pengajar di sebuah perguruan tinggi swasta, besarnya daya dukung tanah adalah satuan yang disebut sigma (tegangan) tanah, yaitu daya dukung tanah per satuan luas. Misalnya lima ton per meter persegi, yang berarti setiap permukaan luas tanah sebesar satu meter persegi sanggup menahan beban sampai lima ton. Setiap tempat atau daerah punya sigma tanah yang berbeda-beda sesuai dengan daya dukung tanahnya.

Bagian permukaan tanah (dengan sigma tertentu) yang mendukung fondasi harus punya daya dukung lebih besar daripada berat seluruh bangunan yang didukung fondasi (termasuk berat fondasi itu sendiri). Jadi, fondasi sebenarnya adalah semacam interface antara bangunan dan permukaan tanah tempat bangunan berdiri. Jika satu bidang dinding rumah Anda beratnya 10 ton, umpamanya, dan sigma tanah adalah lima ton per meter persegi, maka luas permukaan fondasi yang dibutuhkan adalah kurang lebih 2,3 meter persegi.

Maka, tak heran kalau fondasi umumnya dirancang sedemikian rupa agar luas permukaan tanah yang mendukungnya cukup besar sehingga cukup kuat untuk mendukung fondasi.

Umumnya fondasi dari rumah tinggal satu lantai dengan konstruksi bata dan beton menggunakan pasangan batu kali yang berukuran diameter sekitar 30 cm yang ditanam, disusun, dan direkat dengan adukan semen dan pasir, berbentuk penampang trapesium dengan ukuran bagian bawah selebar 60 cm hingga 80 cm dengan kedalaman 60 cm hingga 80 cm. Fondasi tersebut biasanya dibuat di bawah semua dinding yang ada. Fondasi jenis ini kadang-kadang tidak langsung diletakkan di atas permukaan tanah, tetapi menumpu di atas susunan batu kali lepas yang disebut aanstamping yang bersifat lebih lentur. Gunanya untuk memperbaiki sigma tanah yang berada di bawah fondasi batu kali tersebut.

Saptono Istiawan, Arsitek

Subject :

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved