Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library
Format : Artikel
Impresum
-
: , 2007
Deskripsi
Sumber:
Liputan6: Selasa, 6 Maret 2007
Isi:
Liputan6.com, Jakarta: Bosan berwisata ke luar kota? Bila Anda penduduk Jakarta, mungkin jalan bareng dengan suatu komunitas dapat menjadi pilihan. Tim Melancong Yuk bersama Komunitas Jelajah Budaya, belum lama ini menyusuri keindahan kawasan tua di Ibu Kota. Serunya, perjalanan wisata sejarah ini hanya mengandalkan sepeda. Asyik memang, terlebih bila sepeda model kuno atau Onthel yang dipakai.
Rute favorit adalah menuju kawasan Kota Tua. Kawasan ini seluas sekitar 139 hektare. Wilayah yang banyak terdapat bangunan tua bernilai historis ini sebagian terletak di Jakarta Barat, yakni seluas 88 hektare. Bagian lainnya ada di Jakarta Utara dengan luas kira-kira 51 hektare.
Kini, para pencinta bangunan bersejarah maupun wisatawan dimanjakan dengan adanya jalur pedestrian. Jalur khusus bagi pejalan kaki maupun pengayuh sepeda itu berada di sepanjang Jalan Pintu Besar Utara, Jakarta Barat.
Banyak memang pilihan bangunan atau peninggalan bersejarah era Kolonial Hindia Belanda atau penjajahan bangsa asing di Jakarta yang tentunya sayang bila dilewatkan. Satu di antaranya adalah Jembatan Kota Intan. Jembatan kayu berwarna cokelat kemerahan ini dibangun pada tahun 1628. Keistimewaan jembatan tersebut adalah dilengkapi dengan semacam pengungkit untuk menaikkan sisi bawah jembatan bila ada kapal yang akan melewati jembatan menuju kota. Sayangnya, saat ini, jembatan itu tak bisa dinaik-turunkan lagi.
Dari Jembatan Kota Intan, para wisatawan dapat mengunjungi Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan Nomor 1, Jakarta Barat. Dahulu kala, gedung tersebut adalah gudang rempah-rempah milik Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) alias Kompeni. Tak tertinggal, tentunya, Museum Fatahillah di Jalan Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi. Gedung tersebut dulu adalah Stadhuis atau Balai Kota, yang dibangun pada tahun 1707-1710.
Dan masih banyak lagi bangunan maupun tempat yang bisa dikunjungi atau tepatnya ditelusuri. Baik berjalan kaki maupun bersepeda. Bila tertarik, Anda dapat mencobanya, bersama keluarga, teman maupun komunitas.(ANS/Tim Melancong Yuk)
Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved