Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library
Format : Artikel
Impresum
-
: , 2007
Deskripsi
Sumber:
Beritajakarta: 5 Juni 2007
http://www.beritajakarta.com/v_ind/berita_detail.asp?nNewsId=24298
Isi:
Peresmian pengoperasian transportasi air atau waterway sepertinya tidak akan berjalan mulus. Sebab, masih banyak kendala yang harus diselesaikan Pemprov DKI Jakarta.
Selain masalah sampah yang masih menumpuk di sepanjang lintasan yang akan dilalui waterway, volume air juga menjadi kendala. Tidak hanya itu, kapal pesiar yang akan digunakan untuk transportasi air itu juga masih kurang. Terbukti, untuk peresmian besok, Rabu (6/6), terpaksa meminjam dua buah kapal dari Kepulauan Seribu. Hal ini dikhawatirkan akan menganggu pengangkutan penumpang dari Kepulauan Seribu ke Jakarta.
"Peminjaman dua buah kapal dari Kepulauan Seribu itu jelas menganggu kelancaran transportasi dari dan ke Kepulauan Seribu. Sebab, kedua kapal itu menjadi andalan bagi warga Kepulauan Seribu," ujar anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Arkeno, Selasa (5/6).
Politisi asal PKS itu mengatakan, dua kapal itu merupakan bagian dari enam kapal yang menjadi alat pengangkut penumpang di Kepulauan Seribu. "Pengadaan keenam kapal itu dilakukan karena melihat kebutuhan masyarakat di wilayah itu," jelasnya. Dana keenam kapal itu bersumber dari APBD tahun 2005 sebesar Rp 3 miliar.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Nurachman, ketika dikonfirmasi menjamin penggunaan dua kapal cadangan dari Kepulauan Seribu untuk uji coba angkutan air itu tidak mengganggu aktivitas warga yang akan menyeberang ke Jakarta.
"Kita hanya menggunakan kapal cadangan jadi tidak menggangu lalu lintas penyeberangan kapal ke Jakarta," jelas Nurachman.
Pihaknya, kata Nurachman, pada tahun ini akan menambah jumlah kapal yang digunakan untuk mengoperasikan waterway. "Mengenai jumlahnya saya belum tahu pasti," kata Nurachman.
Jenis kapal yang akan digunakan adalah jenis kapal penumpang, dengan panjang 10 meter, lebar 2,10 meter, dan tinggi 2,75 meter. Sedangkan mesinnya berkekuatan 2x100 Hp.
Nurachman menambahkan, pihaknya memrioritaskan perlengkapan untuk keperluan pengamanan penumpang seperti pelampung, penjagaan, dan kenyamanan."Kita juga melengkapi dengan pelampung standar bagi para penumpangnya, dan juga di setiap halte kita siapkan juga petugas, biar tidak desak-desakan," tuturnya.
Penulis: muaro
Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved