Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Sebanding stasiun Kota Jakarta

Format : Artikel

Impresum
- : , 2007

Deskripsi
Sumber:
Koran Tempo: Sabtu, 3 Maret 2007

Isi:

Stasiun Tanjung Priok dibangun pada 1914 dalam masa pemerintahan Gubernur Jenderal AFW Idenburg. Stasiun ini dibangun oleh 1.700 tenaga kerja lokal dan 130 pekerja Eropa. Total luas tanah stasiun ini mencapai 89.200 meter persegi dengan bangunan seluas 27.810 meter persegi. Tingginya sekitar 40 meter dengan atap parabolik bertopang baja tahan karat.

Dengan delapan peron, stasiun ini amatlah besar dan nyaris sebesar Stasiun Kota, yang dulu bernama Batavia Centrum. Bedanya, di sana berdiri beberapa bangunan bekas penginapan karena dulunya bekas stasiun transit. "Karena dulu trayek penumpangnya dari Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Suwito, Kepala Stasiun Kereta Api Tanjung Priok.

Bentuk bangunan tiga lantai ini mirip tapal kuda. Di pintu utama ada loket karcis dengan tempat antrean panjang. Ada juga ruangan bekas kafe dan lift. Secara umum, konsep arsitekturnya perpaduan gaya empire khas abad ke-19 dengan gaya art deco (niew indische) abad ke-20. Sungguh karakter dan fungsi bangunan itu begitu tegas dengan pelabuhan. Ya, dulu ini adalah rel penyambung ekonomi dan perdagangan. FERY FIRMANSYAH

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved