Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Belajar hidup bersama dari rumah adat Karo

Format : Artikel

Impresum
Ahmad Arif - : , 2007

Deskripsi
Dalam:
Kompas: Jum\'at, 12 Januari 2007

Abstrak:

Rumah adat Karo adalah satu lagi karya tradisi yang mempertegas bahwa rumah tak sekadar menonjolkan efisiensi fungsi ruang, tetapi juga tempat menumbuhkan nilai-nilai. Salah satunya "kebersamaan", yang merupakan nilai yang sangat kuat dipancangkan dari rumah adat Batak Karo di Sumatera Utara.

Rumah dengan panjang 11 hingga 13 meter, lebar delapan hingga 10 meter, atau luas rata- rata 110 meter persegi, ini biasa ditempati empat hingga delapan keluarga. Jumlah keluarga dalam satu rumah selalu dalam bilangan genap. Satu rumah ditempati oleh empat, delapan, bahkan 16 keluarga.

Angka genap ini berkaitan dengan tungku memasak dengan kayu bakar di dalam rumah. Tiap tungku digunakan oleh dua keluarga sehingga minimal dua keluarga akan memakan makanan yang sama. Inilah prinsip dasar kebersamaan rumah adat Karo.

Tak hanya nilai kebersamaan dalam fungsi, dalam proses pembangunan, rumah Karo juga menonjolkan kebersamaan. Dimulai dari penentuan tapak, pemilihan kayu di hutan, hari baik untuk pendirian rumah, sampai pada pemasangan atap. Semuanya dilakukan bersama-sama dengan upacara-upacara ritual yang mengorbankan kerbau.

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved