Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

DKI, tolong perhatikan Candra Naya

Format : Artikel

Impresum
- : , 2008

Deskripsi
Sumber:
Kompas: Senin, 9 Juni 2008

Isi:

JAKARTA,SENIN - Wujud bangunan bersejarah Tjandra Naja (Candra Naya) di kawasan Gajah Mada yang kini tidak utuh lagi dinilai belum menjadi perhatian pemerintah kota DKI Jakarta. Peneliti kebudayaan peranakan Cina David Kwa meminta pemerintah untuk mendukung pelestarian warisan budaya Tionghoa sebagai bagian dari budaya Indonesia ini dengan membebaskan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk bangunan tersebut dan mendukungnya dengan biaya pemeliharaan.

"Kami berencana mengambil alih sebenarnya, sebelum semuanya hilang, tapi nggak kuat bayarnya (PBB)," ujar David usai seminar mengenai rumah tradisional Tionghoa di Museum Bank Indonesia (BI), Senin (9/6).

David mengatakan bahwa PBB yang dikenakan kepada bangunan Candra Naya sebesar Rp 30 juta per tahun. Memang, diakui David, bangunan tersebut dulunya adalah tempat tinggal pejabat atau orang penting di zamannya, namun perlakuan tersebut harusnya berbeda untuk saat ini karena keturunan Majoor der Chineezen Khouw Kim An, pemilik awal Candra Naya, belum tentu orang berada.

"Makanya kalau mau dilestarikan ya mereka diberi fasilitas, daripada dibeli pengusaha. Ini aset, kawasan bersejarah, jangan sampai aset kita hilang," ujar David. Menurut David, kondisi bangunan bersejarah Candra Naya saat ini dalam keadaan rusak berat. Ibarat tubuh manusia, yang tersisa hanyalah bagian torsonya, sedangkan bagian lainnya telah "diamputasi".

Dari keseluruhan bangunan yang membentuknya sebagai suatu kesatuan, yaitu bangunan utama, dua bangunan kiri dan kanan serta bangunan belakang, hanya bangunan utama yang tersisa. David juga mengatakan, menurut kabar terakhir yang diterimanya, bangunan utamanya pun rencananya akan dipindahkan ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII). "Bikin replika pun tak berguna karena teknik membangunnya saja sudah pasti berbeda dengan yang asli," tandas David. (LIN)

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved