Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library
Format : Artikel
Impresum
Mohammad Yamin dan Sujoni -
: , 2008
Deskripsi
Sumber:
Sindo: Minggu, 24 Februari 2008
Isi:
SEJARAWAN Anhar Gonggong menilai program revitalisasi museum yang dicanangkan Pemprov DKI Jakarta belum maksimal untuk menjaga dan memelihara keautentikannya. Program tersebut dituding hanya isapan jempol belaka. Sebab,ditemukan ada museum yang sudah beralih fungsi.
"Saya pernah marah saat Museum Thamrin dijadikan tempat pesta pernikahan beberapa waktu. Begitu saya masuk, ternyata isinya kosong dan ketika itu saya dibohongi kepala museumnya," ujarnya. Dia menyayangkan sikap pemerintah yang mengabaikan fungsi museum yang sudah beralih fungsi tersebut. Sebab, kalau ditarik sejarahnya, museum itu sesungguhnya sebagai pusat pengetahuan yang tinggi,sekaligus tempat berwisata dan menjadi perhatian serius.
Dia mencontohkan,sebagai pusat ilmu pengetahuan,museum sangat banyak menyimpan barang-barang berharga peninggalan kerajaan terdahulu. Misalnya, jika kita ingin melihat bagaimana pergerakan pemuda sebelum kemerdekaan, semua peninggalannya termasuk gambar orangnyaadadiMuseumPergerakan Nasional.
Menurut Ketua Komunitas Jelajah Budaya Kartum Setiawan, saat ini agar menarik promosi atau pengemasannya hendaknya disulap menjadi sedikit berbeda, yakni melibatkan masyarakat supaya lebih dekat dengan objek itu sendiri. "Misalnya,mengajak rekreasi ke Kota Tua,lalu dikemas dengan cara yang atraktif dan menarik," ujarnya.
Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved