Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Spesifikasi keramik lantai

Format : Artikel

Impresum
- : , 2008

Deskripsi
Sumber:
Kompas: Senin, 3 November 2008 | 08:52 WIB
http://properti.kompas.com/read/xml/2008/11/03/08521071/spesifikasi.keramik.lantai

Isi:

KERAMIK hadir dengan banyak pilihan ukuran, warna serta motif. Ukuran standar yang sering kita temui di pasar antara lain, 20x20cm, 30x30cm, 20x25cm, 25x33cm, 33.3x50cm, 32.5x49cm, 32.5x65.6cm, 33.3x33.3cm, 45x45cm, dan 33.3x66.6cm. Ukuran yang bervariasi diharapkan dapat membantu banyak pemilik rumah bereksplorasi dengannya. Terlebih agar penggunaan keramik dapat memberi banyak ide dan cocok dengan ukuran ruangan. Selain itu juga agar sampah sisa keramik tak terlalu banyak, sehingga merugikan penggunanya.

Tentu bagaimanapun sampah sisa proyek pembangunan tak bisa dihindari. Namun dengan keberagaman ukuran tadi, paling tidak membuat pemilik rumah atau kontraktor dapat memiliki ukuran yang sesuai kebutuhan. Terlebih lagi selain soal ukuran, produsen keramik juga telah membuat aneka motif yang dinamis, atraktif, dan memiliki citarasa seni.

Berikut ini kami sampaikan beberapa jenis keramik berdasar proses pembuatannya, karakter permukaan, dan daya tahan. Penggolongan ini antara lain dapat membantu kita untuk memilih keramik yang sesuai dengan peruntukan.

Menurut proses pembentukan:

* Extrured, yaitu proses pembentukkan keramik dengan cara membasahi bahan-bahan terlebih dahulu. Kemudian digiling sampai halus, ditekan melalui cetakan/celah hingga berbentuk panjang yang mengikuti proses pemotongan.
* Powder pressed, yaitu proses pembentukkan keramik, yang setelah bahan-bahan dicampur air, dilakukan penggilingan. Setelah dijadikan powder (bubuk) dengan sistem spray drying, ditekan dalam tekanan tinggi pada cetakan.

Menurut permukaan:

* Glazed ceramic, yaitu keramik yang permukaannya dilapis glasir.
* Unglazed ceramic, yaitu keramik yang permukaannya tidak dilapis glasir.

Menurut proses pembakaran:

* Single firing, yaitu proses dimana keramik dicetak lalu diberi lapisan glasir atau dekoras, lalu dibakar untuk menjadi produk akhir (finished good).
* Double firing, yaitu proses keramik yang dicetak lalu dibakar, kemudian diberi lapisan glasir, dibakar kembali pada temperatur lebih rendah.

Menurut porositasnya:

Terbagi atas keramik extruded, dry, pressed, dan tiles made by other processes.

Menurut daya tahan gesek (khususnya untuk lantai):

* Kelas I, yaitu lantai yang dilalui orang dengan alas kaki lunak atau tanpa alas kaki, tanpa ada gesekankotoran-contoh:kama mandi rumah, kamar tidur yang jalan masuknya tidak langsung dari luar rumah.
* Kelas II, yaitu lantai yang dilalui orang dengan alas kaki lunak atau normal. kadang ada sedikit gesekan yang keras-contoh: ruang keluarga,ruang tamu, dan ruang lain yang sering dilalui orang kecuali dapur.
* Kelas III, yaitu lantai yang sering dilalui orang dengan alas kaki normal. Ada sedikit gesekan yang keras-contoh: dapur, koridor, balkon, teras.
* Kelas IV, yaitu lantai dengan lalu lintas normal, dengan gesekan keras-contoh: dapurm komersil, hotel, ruang pameran, jalan masuk.
* Kelas V, yaitu lantai dengan lalul-lintas pejalan kaki yang pada periode tertentu mendapat gesekan keras-contoh: shopping center, bandara, foyer hotel, area pedestrian, area industri.

Penulis: Whery

Subject :

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved