Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Sanitasi Surakarta masih memprihatinkan

Format : Artikel

Impresum
Ukky Primartantyo - : , 2008

Deskripsi
Sumber:
Koran Tempo: Senin, 15 Desember 2008

Isi:

SURAKARTA - Sanitasi di Surakarta dinilai belum memenuhi standar kesehatan dan masih memprihatinkan. Penilaian itu datang dari Yob Nugroho, Wakil Ketua Kelompok Kerja Indonesia Sanitation Sector Development Program (ISSDP) Surakarta, kemarin. "Surakarta masih perlu perhatian khusus," ujarnya.

Dari hasil potret sanitasi 2005-2007, diketahui hanya dua kelurahan, Manahan dan Penumping, yang masuk kategori "biru" alias tidak berisiko penyakit. Daerah lain kebanyakan di zona kuning/sedang dan hijau/rendah. "Kuning sebagian besar berada di Kecamatan Jebres dan Laweyan. Zona hijau di Banjarsari dan seputar pusat kota," tutur Richard Daniel, Fasilitator ISSDP Jawa Tengah, dalam lokakarya sanitasi kota di Surakarta.

Ada enam kelurahan yang termasuk berkategori merah atau berisiko tinggi, yakni Semanggi, Gandekan, Sangkrah, Pasar Kliwon (Kecamatan Pasar Kliwon), Pajang (Kecamatan Laweyan), dan Danukusuman (Kecamatan Serengan).

Data dari Dinas Kesehatan Surakarta menunjukkan bahwa sanitasi di enam kelurahan tersebut jauh dari ideal. Sarana air bersih, misalnya, hanya 40 persen yang memenuhi syarat. Sementara kondisi jamban yang memenuhi syarat (jarak minimal 10 meter ke sumber air) hanya 27-37 persen. Akibatnya, penularan penyakit diare, tifus, dan ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) tak terhindarkan.

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved