Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

10.000 desa bersanitasi baik

Format : Artikel

Impresum
- : , 2008

Deskripsi
Sumber:
Suara Pembaruan: Sabtu, 23 Agustus 2008

Isi:

Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dalam acara Konferensi Nasional Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga (PAMRT) meluncurkan program 10.000 desa percontohan yang berhasil dalam program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), di Jakarta, Kamis (21/8). Konferensi PAM-RT tahun 2008 yang baru pertama kali diselenggarakan, mengangkat tema "Air Sehat untuk Hidupku".

Menurut Menkes, kegiatan itu berkaitan dengan komitmen Indonesia Millennium Development Goals (MDGs) dalam meningkatkan penyediaan air minum yang memenuhi standar kesehatan, meningkatkan perilaku pengelolaan air minum di rumah tangga, memperkenalkan aneka pilihan pengolahan air minum skala rumah tangga yang murah, terjangkau, dan aman, serta penggunaan dalam situasi bencana dan pelayanan pada daerah terpencil, perbatasan, dan pulau-pulau terluar.

Program Lingkungan Sehat, kata Siti Fadilah, sangat berperan dalam mencapai sasaran program-program prioritas, karena sebagian besar penyakit menular dapat dicegah dengan perbaikan kesehatan lingkungan dan dalam situasi bencana. Ketersediaan air minum dan fasilitas sanitasi menjadi kebutuhan utama masyarakat yang terkena dampak, dan apabila tidak terlayani dapat berakibat pada krisis kesehatan, seperti kejadian luar biasa penyakit menular.

Menkes menambahkan, pembangunan kesehatan akan dapat dicapai dengan memberdayakan masyarakat agar mampu secara mandiri memenuhi kebutuhan kesehatan yang berkesinambungan. Selain itu, masyarakat juga didorong untuk mengembangkan sejumlah prakarsa kegiatan STBM.

Pemberdayaan

STBM adalah kegiatan pemberdayaan untuk mengubah perilaku masyarakat agar lebih higienis melalui lima perilaku, yaitu stop buang air besar sembarangan (BABS), cuci tangan pakai sabun (CTPS), pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga (PAMRT), pengelolaan limbah rumah tangga, dan penanganan sampah yang aman

Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes, I Nyoman Kandun, menyebutkan, pemerintah telah melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain melakukan uji coba implementasi STBM di enam kabupaten pada 2005, dan pencanangan kampanye cuci tangan secara nasional.

STBM telah diterapkan di beberapa lokasi oleh berbagai lembaga, baik pemerintah maupun nonpemerintah. Dia mengklaim, hasilnya cukup menggembirakan, yaitu adanya perubahan perilaku stop buang air besar di sembarang tempat di sekitar 160 desa pada tahun 2006, dan 450 desa atau komunitas pada 2007. Diharapkan tahun 2008 penerapan pendekatan STBM dapat dilakukan di 10.000 desa dari 214 kabupaten dan kota di 27 provinsi.

Nyoman Kandun menambahkan, berdasarkan hasil studi WHO 2007, kejadian diare dapat diturunkan melalui beberapa cara, yaitu 32 persen melalui peningkatan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar, 45 persen melalui perilaku mencuci tangan pakai sabun, dan 39 persen melalui perilaku pengelolaan air minum yang aman di rumah tangga.

Sedangkan dengan mengintegrasikan ketiga perilaku tersebut, kejadian diare menurun sebesar 94 persen.

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved