Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Badung dan Rasa Bali yang Sebenarnya

Format : Artikel

Impresum
- : , 2008

Deskripsi
Sumber:
Kompas: Kamis, 20 November 2008 | 07:09 WIB
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/20/0709114/badung.dan.rasa.bali.yang.sebenarnya

Isi:

BADUNG, KAMIS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung, Bali, yang terkenal dengan objek wisata Pantai Kuta akan lebih mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat dan mengedepankan kekayaan lokal masing-masing desa adat.

Hal tersebut dikemukakan Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Made Subawa saat beraudiensi dengan peserta orientasi kehumasan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, di Denpasar, Rabu (19/11).

"Pariwisata di Kabupaten Badung lahir dan berkembang dari masyarakat yang langsung berhubungan dengan wisatawan baik dalam maupun luar negeri, sehingga embrio pariwisata di sini adalah masyarakat," kata Subawa.

Pariwisata berbasis masyarakat tersebut akan dipusatkan di desa adat dengan mengembangkan "homestay" atau pondok wisata di rumah-rumah penduduk sehingga wisatawan dapat merasakan suasana Bali yang sebenarnya.

Ide pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat tersebut muncul untuk melengkapi banyaknya hotel berbintang yang berdiri di kawasan tersebut dan dimiliki atau dikelola bukan oleh orang Bali.

Ia berharap masyarakat dapat menjadi pemilik sekaligus mengelola tempat penginapan yang berkelas internasional sehingga dapat memberikan kenyamanan dan keamanan kepada wisatawan yang tinggal di dalamnya.

"Kami juga akan bekerja sama dengan pihak hotel untuk memasarkan ’homestay’ di desa-desa wisata," ujarnya.

Dengan berkembangnya pondok wisata tersebut diharapkan dapat memberi dampak kepada masyarakat seperti meningkatnya kesempatan kerja, kondisi ekonomi, keindahan dan kebersihan, serta kesehatan dan pendidikan penduduk desa.

Untuk mendukung program tersebut, pemerintah daerah mengalokasikan dana sebesar Rp100 juta per tahun untuk mengembangkan desa wisata, karena desa adalah simpul-simpul budaya sehingga harus diberi stimulan agar budaya yang ada tidak luntur.

"Adat di Bali tidak luntur karena dibingkai oleh desa adat dan diberi stimulus oleh pemerintah dan pengusaha," katanya dan menambahkan ada 120 desa adat di Kabupaten Badung.

Konstribusi pajak hotel dan restoran pada 2007 menyumbang sekitar 80 persen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Badung, yaitu Rp430,238 juta dari total PAD Rp525,089 juta.

MBK

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved