Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Museum Neka, Paling Laris di Bali

Format : Artikel

Impresum
- : , 2008

Deskripsi
Sumber:
Kompas: Selasa, 11 November 2008 | 10:31 WIB
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/11/10312427/museum.neka.paling.laris.di.bali

Isi:

DENPASAR, SELASA - Kunjungan wisatawan ke Museum Neka di perkampungan seniman Ubud, Bali sejak menjelang hingga pascapelaksanaan eksekusi terhadap tiga terpidana mati Bom Bali I, Amrozi, Muklas dan Imam Samudra sangat signifikan.

"Pelaksanaan eksekusi terhadap ketiga pelaku Bom Bali 1 Oktober 2002 sama sekali tidak terpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke perkampungan seniman Ubud, kata Direktur Museum Neka ubud, Pande Wayan Suteja Neka Selasa (11/11).

Ia mengatakan, kunjungan wisatawan mancanegara ke Museum sebelum dan sesudah pelaksanaan eksekusi hampir tidak ada perubahan. "Kunjungan biasa-biasa saja berkisar 200-300 orang sehari, kalau dirata-ratakan dalam sebulan 6.000-9.000 orang," kata Pande Suteja Neka.

Kunjungan tersebut sebagian besar adalah wisatawan mancanegara, atau hampir 80 persen adalah wisatawan asal Jepang. Besarnya perhatian masyarakat negeri Matahari Terbit berkat pameran keliling yang pernah digelar museum Neka ke sejumlah kota besar di Jepang.

Ia menambahkan, pameran khusus yang digelarnya 15 tahun silam itu cukup mendapat perhatian masyarakat Negara Sakura, namun pengaruhnya baru dirasakan dalam beberapa tahun belakangan.

Selain wisatawan Jepang, masyarakat internasional yang sedang menikmati liburan di Bali senantiasa mengunjungi museum. Museum Neka tercatat paling banyak menerima kunjungan dibanding 20 museum lain yang ada Bali. Kunjungan ke museum menunjukkan tren yang meningkat seiring dengan perkembangan pariwisata Bali.

Banyaknya wisatawan Jepang berkunjung ke Museum Neka mendorong dua seniman Negeri Matahari Terbit menggelar pameran di Museum Neka, serangkaian memeriahkan HUT ke-26 Museum Neka.

Museum Neka selain memiliki 312 koleksi, juga mempunyai ruangan yang cukup luas untuk menggelar pameran lukisan, baik yang berskala daerah, nasional maupun internasional. Sebanyak 312 koleksi Museum Neka terdiri atas lukisan klasik wayang gaya kamasan, lukisan gaya Ubud, Batuan, lukisan karya Arie Smith, lukisan kontemporer Bali serta karya-karya seni lukis kontemporer Indonesia dan mancanegara, disamping 218 koleksi keris pusaka.

Di Museum Neka kini tengah berlangsung pameran bersama yang melibatkan 150 seniman cat air di kawasan Asia yang tergabung dalam "Asian Waltercolours-AWC". Pameran bersama tersebut menampilkan lebih dari 150 lukisan cat air berlangsung selama tiga pekan hingga akhir Nopember mendatang.

MBK

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved