Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library
Format : Artikel
Impresum
Iwan Santosa -
: , 2008
Deskripsi
Sumber:
Kompas: Selasa, 21 Oktober 2008 | 10:29 WIB
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/21/10295883/asal-usul.patung.gajah.museum.nasional.4
Isi:
Kunjungan Pertama Raja Chulalangkorn Ke Jawa (9 Maret-15 April 1871)
Dari Batavia ke Semarang
2 April
Kapal kerajaan berlayar ke timur menyusur pantai utara Jawa. Menjelang siang, kapal-kapal uap di perairan sekitar Pelabuhan Semarang sudah terlihat di kejauhan. Pada pukul 13.20 setelah kapal kerajaan membuang sauh, perwira-perwira Angkatan Laut Kerajaan Belanda bersama pejabat Eropa dan pejabat Jawa naik ke atas kapal kerajaan untuk menyambut Baginda Raja.
3 April
Pukul 07.00 Residen Semarang mengirim dua kapal untuk menjemput Baginda Raja dan delegasi ke darat. Upacara penyambutan yang digelar di Semarang sama dengan di Batavia. Arak-arakan berlangsung untuk mengantar Baginda Raja ke kediaman Residen yang dipersiapkan untuk tempat tinggal rombongan Raja Chulalangkorn. Setiba di kediaman Residen, delegasi Kerajaan Siam dan tuan rumah saling memperkenalkan diri.
Pada pukul 10.00 Baginda Raja mengunjungi pabrik bubuk mesiu, rumah sakit, rumah sakit jiwa dan pabrik kain yang memproduksi Sarung tradisional Jawa.
Pukul 16.00 Baginda Raja mengunjungi sebuah asrama perempuan milik lembaga misionaris, meninjau stasiun-stasiun kereta yang dilewati dalam perjalanan dan bengkel produksi kereta api.
Pukul 19.00 Residen mengadakan jamuan makan kehormatan untuk Baginda Raja.
4 April
Pagi hari benar, Baginda Raja mengunjungi proyek pembangunan jembatan kereta api.
Pukul 17.30 Baginda Raja pergi ke perbukitan di selatan Semarang (kawasan Candi-red) lalu kembali ke kediaman Residen.
Pada malam hari diadakan pesta dansa di tempat menginap Baginda Raja.
5 April
Pukul 08.00 Baginda Raja mengunjungi penjara khusus Perwira Belanda dan ruangan-ruangan yang ada (Untuk lebih mengen al Semarang Tempo Doeloe dapat mengacu pada buku Karya Jongkie Thio Semarang Tempo Doeloe, Riwayat Semarang karya Liem Thian Joe dan novel sejarah terbitan Grup Gramedia berjudul Parijs van Java karya Remy Silado yang banyak bercerita bangunan dan tempat penting di Semarang tempo dulu yang menjadi lokasi kunjungan Baginda Raja Chulalangkorn-catatan Kompas) .
Pada malam hari pertunjukan seni tradisional Jawa dipertunjukan bagi Baginda Raja di bawah pimpinan Raden Adipati seorang pangeran dari Keraton Surakarta (sebuah kota penting di Jawa Tengah).
6 April
Pukul 07.00 Baginda Raja kembali ke kapal kerajaan. Prosesi serupa saat beliau tiba kembali digelar hingga dermaga. Pukul 11.50 kapal kerajaan angkat sauh meninggalkan Pelabuhan Semarang.
7 April
Pukul 01.00 Ujung selatan Selat Bangka sudah terlihat. Cahaya terang di daratan terlihat dari atas kapal kerajaan.
8 April
Pukul 16.00 kapal kerajaan melintasi Mercusuar Muntok di ujung utara Selat Bangka.
9 April
Pukul 07.00 kapal kerajaan mencapai Kepulauan Lingga dan menjelang tengah hari memasuki Selat Riau. Pada pukul 20.00 kapal kerajaan telah membuang sauh di perairan Singapura.
(Oleh Iwan Santosa disarikan dari Journeys to Java by a Siamese King karya Imtip Pattajoti Suharto, printed by ITB Press, Bandung, 2001, ditambah riset pribadi dari pelbagai sumber)
Subject :
Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved