Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Festival Singkawang Masih Perlu Promosi

Format : Artikel

Impresum
- : , 2008

Deskripsi
Sumber:
Kompas: Sabtu, 15 November 2008 | 06:20 WIB
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/15/06201222/festival.singkawang.masih.perlu.promosi

Isi:

SINGKAWANG, SABTU--Festival Singkawang, bagian dari kegiatan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata untuk program Visit Indonesia Year 2008, perlu promosi lebih gencar. Pertunjukan budaya, pameran, dan lomba yang diadakan pada 14-16 November 2008 di Singkawang masih minim informasi.

Perhelatan itu diselenggarakan di Taman Burung dan Mes Daerah Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Namun, tidak ada pengumuman apa pun saat pengunjung menjejak kaki di Bandara Supadio, Pontianak, yang merupakan pintu gerbang Kalbar, Jumat (14/11).

Sejumlah penduduk tidak tahu jika ada kegiatan bernama Festival Singkawang yang dimulai pada hari itu. Misalnya Tukino, seorang pegawai rumah makan di Kota Singkawang. ”Wah, saya baru tahu,” ujarnya saat ditanya.

Maman (33), pengendara mobil sewaan asal Pontianak, juga menyatakan hal serupa.

Di sepanjang jalan dari Pontianak menuju Singkawang tidak ada informasi apa pun terkait festival itu. Demikian juga di hotel yang semestinya menjadi mitra kegiatan pariwisata.

Terkait hal itu, Direktur Promosi Dalam Negeri Depbudpar Fathul Bahri mengakui Festival Singkawang memang belum dipromosikan luas karena baru tahun pertama dan waktu persiapan terlalu singkat.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang Syech Bandar menyatakan, ia mendapatkan kepastian untuk menggelar Festival Singkawang pada 1 November. ”Jadi persiapan mepet sekali,” ujarnya.

Menurut Syech, Festival Singkawang semestinya diadakan pada 17 Oktober 2008, bertepatan dengan hari jadi ke-7 Kota Singkawang. Festival ditunda karena agenda Depbudpar sangat padat.

Menurut Fathul, peserta asal Sarawak, Malaysia, dan Brunei yang tadinya mau ikut belakangan mundur karena waktunya terlalu mepet.

Akan tetapi, dari sisi memperkenalkan potensi daerah di Kalbar, festival tersebut dianggap sukses karena diikuti 12 kabupaten dan dua kota di provinsi itu.

Festival Singkawang yang dibuka oleh Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya itu menampilkan barongsai dan tarian Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan penari berpakaian adat dari seluruh suku Indonesia pada upacara pembukaan.

Festival Sendratari

Festival Sendratari Antarkabupaten dan Kota se-Provinsi DI Yogyakarta kembali digelar mulai 14-15 November di Gedung Kesenian Wates, Kabupaten Kulon Progo. Tema festival kali ini adalah ”Sosio Kultural” dengan mengangkat pelbagai kisah yang menjadi ciri khas setiap daerah.

Ketua Pelaksana Festival Sendratari Retnaningsih, Jumat, mengungkapkan, acara itu merupakan upaya pemerintah daerah untuk melestarikan kesenian tradisional di DIY. Festival Sendratari dilaksanakan tiap tahun dan kali ini tahun ke-36.

Festival Sendratari diikuti lima kelompok dari empat kabupaten dan satu kota di DIY.

Dalam keterangan persnya, Kepala Taman Budaya Yogyakarta Dyan Anggraini Rais mengharapkan festival tahun ini bisa memberi makna baru dan menyongsong lahirnya generasi baru seniman di DIY. (INK/YOP)

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved