Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Mengenal Yogya Lewat Makanannya

Format : Artikel

Impresum
- : , 2008

Deskripsi
Sumber:
Kompas: Selasa, 21 Oktober 2008 | 12:30 WIB
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/21/1230468/mengenal.yogya.lewat.makanannya.

Isi:

YOGYAKARTA, SELASA — Kota Yogyakarta menggelar "Jogja Food Festival 2008" untuk memperingati Hari Ulang Tahun Ke-252 kota tersebut yang jatuh pada 7 Oktober, sekaligus sebagai sarana mempromosikan pariwisata.

"Kuliner adalah salah satu daya tarik wisata dan Jogja Food Festival ini akan memperkaya khasanah pariwisata di Yogyakarta," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti ketika membuka secara resmi festival tersebut di Yogyakarta, Selasa (21/10).

Menurut dia, kuliner yang ada di Kota Yogyakarta akan membangkitkan kenangan bagi wisatawan yang berkunjung, bukan hanya dari obyek wisata yang dikunjungi.

Sebanyak 50 stan makanan dari berbagai penjuru Indonesia bahkan dari Asia dan Eropa turut meramaikan Jogja Food Festival 2008 yang digelar di area taman Benteng Vredeburg.

Dengan naungan sejumlah pohon besar yang memberikan nuansa sejuk kepada pengunjung di tengah cuaca Yogyakarta yang panas, pengunjung dapat menikmati berbagai sajian makanan, mulai dari wedang uwuh dan juga sate klatak khas imogiri hingga takoyaki dari Jepang atau burger ala Amerika tersaji selama tiga hari, 21-23 Oktober pukul 10.00-21.00.

Selain menyajikan makanan yang ada di Kota Yogyakarta pada festival tersebut juga akan digelar berbagai perlombaan, di antaranya lomba makan bakso, lomba makan burger, dan lomba makan sate klatak.

Penyelenggara juga menampilkan gamelan gaul pada hari kedua dan ketiga festival, parade kostum anak dari salah satu taman kanak-kanak di Kota Yogyakarta, serta berbagai atraksi menarik dan pengundian hadiah setiap harinya bagi pengunjung.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Yogyakarta Hadi Muchtar menyatakan optimistis acara festival makanan tersebut akan menarik minat wisatawan meski makanan yang ditampilkan bukan makanan khas Yogyakarta.

"Jika nanti program ini tidak berhasil, akan kami evaluasi. Saya rasa, wisatawan yang datang ke Yogyakarta tidak melulu ingin mencoba gudeg saja, mereka juga ingin merasakan makanan lain," katanya.

MBK

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved