Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Buku Detail

Max Havelaar

Format : Buku

ISBN/ISSN
9791680884

Impresum
Multatuli - : Narasi, 2008

Deskripsi
396 hlm.; 15 cm.
Max Havelaar
Multatuli

Multatuli merupakan nama samaran dari Eduard Douwes Dekker. Dia adalah anggota Dewan Pangawas Keuangan Pemerintah Belanda yang pertama kami ditempatkan di wilayah Batavia (Hindia Belanda) pada 1840. Tahun 1842 ia meminta untuk dipindahkan ke Sumatra Barat

Multatuli merupakan nama samaran dari Eduard Douwes Dekker. Dia adalah anggota Dewan Pangawas Keuangan Pemerintah Belanda yang pertama kami ditempatkan di wilayah Batavia (Hindia Belanda) pada 1840. Tahun 1842 ia meminta untuk dipindahkan ke Sumatra Barat. Di tahun yang sama pula, ia dipindahkan ke Natal, Sumatra Utara, untuk bertugas sebagai Konselir. Baru setelah itu, dirinya ditugaskan di wilayah Lebak, Banten. Selama bertugas sebagai perpanjangan tangan kolonial Belanda, Douwes Dekker justru menolak tegas model pemerintahan Belanda. Ketidakadilan, perampasan serta penjajahan merupakan titik awal dari kritik dan penolakannya. Seorang Douwes Dekker jauh lebih memalingkan perhatiannya kepada fenomena kelaparan, penderitaan serta ketertindasan yang dialami rakyat pribumi di Hindia belanda, terutama di wilayah yang pernah menjadi tempatnya bertugas.;Buku ini ditulis Multatuli di sebuah losmen yang disewanya di Belgia, pada musim dingin di tahun 1859. Merupakan kritik tajam yang telah “membuka” sebagian besar mata publik dunia, tentang betapa perihnya arti dari sebuah penindasan (Kolonialisme). Dengan sebuah keyakinan yang termanifestasikan dalam ungkapan, “ya, aku bakal dibaca”, Multatuli berjuang menghadirkan sebuah mahakarya sastra yang patut menjadi pelajaran bagi seluruh bangsa.

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved