Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Etnis Tionghoa rayakan ritual "rebut" di Kelenteng

Format : Artikel

Impresum
- : , 2009

Deskripsi
Sumber:
Kompas: 5 September 2009 | 23:42 WIB
http://oase.kompas.com/read/xml/2009/09/05/23421825/etnis.tionghoa.rayakan.ritual.rebut.di.kelenteng

Isi:

SUNGAILIAT, BANGKA, KOMPAS.com -- Sebagain besar masyarakat etnis Tionghoa merayakan rangkaian ritual adat sembahyang rebut di setiap kelenteng (tempat sembahyang etnis Tionghoa) di Sungailiat, Kabupaten Bangka.

"Sembahyang rebut tahun ini jatuh pada bulan tujuh tanggal 15 bulan tujuh 2560 tahun Sapi, yang artinya semua orang harus bekerja keras," kata panitia perayaan sembahyang rebut, Kelenteng Amal Bakti, Heng Siak Heng, di Kampung Pasir Sungailiat, Jumat.

Ia mengatakan, perayaan ritual sembahyang rebut diakhiri dengan pembakaran patung Thai Sit Jha (Raja Setan) sebagai simbol pemusnahan arwah sang raja setan.

Pembakaran patung Thai Sit Jha dilakukan tepat pukul 00.00 WIB (Jumat dini hari), sebagai puncak ritual sembahyang rebut, dan sebelumnya diperebutkan sesaji (makanan arwah) dari beraneka jenis makanan yang dibuat oleh manusia di muka bumi.

Sementara kegiatan sembahyang rebut di kampung Parit IV Kecamatan Pemali lebih meriah dibanding dengan kegiatan sembahyang rebut di Kampung Pasir Kecamatan Sungailiat.

Ketua panitia penyelenggara sembahyang rebut, Tjhen Fan Cho mengatakan, untuk memeriahkan acara tahunan ini menelan dana Rp70 juta.

"Dana tersebut bersumber dari sumbangan masyarakat ethis Tionghoa dan para donatur," katanya.

Ia mengatakan, untuk membuat patung Thai Sit Jha setinggi 17 meter menghabiskan waktu sekitar 10 minggu sebelum perayaan ritual sembahyang rebut dimulai.

"Perayaan sembahyang rebut tahun ini terbilang agak sepi dibanding dengan tahun sebelumnya karena kondisi krisi global," jelasnya.

Ia mengatakan, mudah - mudahan perayaan sembahyang rebut tahun sapi ini bisa memberikan motivasi bagi etnis Tionghoa agar lebih giat lagi bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Sumber : Ant

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved