Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Perumahan menengah bawah dihambat bunga KPR tinggi

Format : Artikel

Impresum
- : , 2009

Deskripsi
Sumber:
Kompas: Senin, 25 Mei 2009 | 19:54 WIB
http://properti.kompas.com/read/xml/2009/05/25/19542362/perumahan.menengah.bawah.dihambat.bunga.kpr.tinggi

Isi:

JAKARTA, KOMPAS.com- Pembangunan perumahan untuk segmen menengah bawah kini makin berkurang. Alasannya, daya beli masyarakat menengah bawah yang menurun kemudian diperparah suku bunga kredit pemilikan rumah yang tak juga turun.

Bila diperhatikan, tahun 2008 dan tahun 2009 peluncuran perumahan lebih banyak didominasi oleh proyek menengah atas. "Apa boleh buat, perumahan di segmen itu yang lebih banyak laku terjual," kata pengamat properti Ali Tranghanda, Senin (25/5), dalam peluncuran Traquility Townhouse oleh pengembang Modernland Realty.

Rentang harga rumah menengah atas, kata Ali, diatas Rp 500 juta. Sedangkan, rumah menengah bawah umumnya di bawah Rp 200 juta. Berdasar data yang dihimpun Ali, transaksi rumah menengah atas tahun 2008 senilai Rp 3,49 triliun (26,9 persen dari nilai total transaksi properti), sedangkan transaksi rumah menengah bawah mencapai Rp 1,78 triliun (13,7 persen).

Diakui Ronny E. Mungkar, Direktur Marketing PT Modernland Realty Tbk , perumahan yang kini lebih laku terjual adalah dengan segmen untuk masyarakat menengah ke atas. "Kami membuat produk, yang memang ada pasarnya," kata dia.

Dikatakan Ali, ekspansi perumahan menengah atas yang umumnya berbentuk klaster, dapat meningkatkan harga tanah kawasan tersebut. Tapi sebaliknya, masyarakat penghasilan rendah tergusur, dan hanya mampu membeli rumah makin ke pinggir kota.

Dikatakan Ali, andai saja suku bunga KPR turun satu persen, maka pangsa pasar dapat bertambah lima persen. "Pertanyaannya, kapan KPR itu akan turun? Semoga, semester II 2009 dapat turun," kata dia. Menurutnya, suku bunga KPR turun jadi 11-12 persen saja, sudah sangat membantu bagi pembeli rumah.

Ali mendorong perbankan secepat mungkin menurunkan suku bunga KPR karena pasar properti mulai membaik. "Bila triwulan lalu ada penurunan lebih karena khawatir berlebihan dengan krisis global," ujar dia.

Triwulan I 2009, Indeks Harga Properti Jabotabek, kata Ali, naik tipis 0,42 poin. Untuk perumahan menengah bawah naik 0,58 poin, perumahan menengah menengah naik 0,37 persen, sedangkan perumahan menengah atas naik 0,3 persen.

RYO

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved