Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Selamat datang \"Ondel-ondel\"

Format : Artikel

Impresum
Pradaningrum Mijarto - : , 2009

Deskripsi
Sumber:
Kompas: Rabu, 15 Juli 2009 | 14:21 WIB
http://www.kompas.com/readkotatua/xml/2009/07/15/14215220/selamat.datang.ondel-ondel

Isi:

RABU (15/7) malam Abang None (Abnon) Jakarta akan kembali terpilih. Jakarta Convention Centre (JCC) akan jadi lokasi ajang pemilihan itu. Sepasang duta budaya dan wisata yang baru akan menggantikan Abnon Jakarta yang sudah bertugas selama setahun terakhir. Kedelapanbelas pasang finalis Abnon Jakarta 2009 tentu saja harap-harap cemas. Mimpi untuk jadi beken tinggal selangkah lagi.

Taufik Ahmad, Kepala Bidang Daya Tarik Destinasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, menyebut angka Rp 2 miliar lebih anggaran yang digunakan untuk acara gebyar sesaat ini. Alasannya, sebagai biaya tayang langsung di salah satu stasiun TV. Selain itu, peserta yang ikut tahun ini tercatat meningkat lebih dari 50% - tahun lalu ada 1.014 orang peserta dari enam wilayah sedangkan tahun ini ada 1.539 orang. Dari jumlah tersebut kini tersisa 36 orang atau 18 pasang Abnon, yang lolos dari enam wilayah, dan akan bertarung di tingkat provinsi.

Pertanyaan selanjutnya, seperti juga pertanyaan tahun-tahun sebelumnya, lantas apa? Apa yang didapat warga Jakarta dari keberadaan Abnon yang selalu dipilih melalui sebuah acara gemebyar beranggaran fantastis (tahun lalu sekitar Rp 1 miliar). Jika Pemprov DKI menyangkal Abnon Jakarta tak lebih hanya sebagai "ondel-ondel" pemanis acara, itu sah saja, sebab abnon adalah program andalan Dinas Pariwisata sejak sekitar 40 tahun lalu.

Namun warga tak melihat itu sebagai acara bermanfaat buat kepariwisataan Jakarta. Bagaimana mau menjual Jakarta kalau banyak dari peserta bahkan yang lolos menjadi finalis tak menyadari, tak mengetahui, bahwa kekayaan kota mereka adalah kekayaan pusaka (heritage). Bahwa Jakarta bermula di seputaran Kali Besar, bahwa nama gedung bekas stadhuis kini adalah Museum Sejarah Jakarta (MSJ), atau hal-hal sederhana lain tentang sejarah Jakarta selain pengetahuan tentang keberadaan mal, plasa, Monas, Kebun Binatang, spa, golf.

Di tangan para pesolek inilah wisata Jakarta bakal dipromosikan. Mereka akan selalu diajak berkeliling baik ke nusantara maupun mancanegara dalam rangka mempromosikan Jakarta. Mempromosikan apa? Sekadar membagi-bagi brosur tentang Jakarta? Rp 2 miliar yang terbuang percuma, juga miliaran lain yang tiap tahun akan dianggarkan jika Abnon Jakarta tak digarap untuk lebih paham tentang kekayaan wisata dan budaya kotanya.

Sepantasnya Abnon Jakarta juga menjadi mitra dinas terkiat dalam rangka mengembangkan kepariwisataan Jakarta. Barangkali termasuk menjadi mitra dinas pendidikan dalam rangka sosialisasi kekayaan pusaka Jakarta dan bagaimana harusnya murid-murid bertindak di kawasan sejarah - sehingga diharapkan vandalisme dan tindakan tak santun lainnya yang selalu terjadi pada bangunan dan kawasan bersejarah lambat laun teratasi.

Terlebih lagi, hari ini Jakarta - dalam hal ini Jakarta Utara - menjadi tuan rumah pra-kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI). Sekitar 40 wali kota dari kota pusaka di Indonesia berkumpul membahas program JKPI ke depan. Pra-kongres ini merupakan persiapan kongres JKPI pertama Oktober mendatang. Para wali kota ini akan makin meningkatkan wisata pusaka (heritage tourism) mereka, mengenali, menggali, dan melestarikan pusaka mereka untuk kemudian dijual sebagai daya tarik wisata.

Dengan adanya JKPI tentu abnon Jakarta harusnya tak lagi hanya jadi "ondel- ondel". Ada banyak kegiatan dan program yang harusnya bisa digagas dari para abnon Jakarta untuk kepariwisataan Jakarta daripada hanya jadi sekadar pajangan. Ada banyak hal yang bisa dikerjakan dan bakal meninggalkan bekas daripada hanya senyam senyum di samping para petinggi kota ini. Kami menunggu suara dan lantang para abnon untuk menunjukkan kesadarannya sebagai duta wisata dan budaya Jakarta yang terpilih melalui sebuah program yang pada dasarnya dibiayai oleh APBD, oleh uang kita semua.

Selamat datang Ondel-ondel van Batavia...

WARTA KOTA

Subject :

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved