Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Rumah tradisional Rejang

Format : Artikel

Impresum
- : , 2009

Deskripsi
Sumber:
Wahana Budaya Indonesia: September 2009
http://www.wahana-budaya-indonesia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=682%3Aars-bengkulu&catid=82%3Aarsitektur-tradisional&Itemid=59=id

Isi:

Rumah Tradisional Rejang asli disebut dengan istilah Umeak Potong Jang. Umeak berarti rumah, Potong berarti buatan, dan Jang maksudnya Rejang. Jadi, Umeak Potong Jang = rumah buatan rejang. Rumah ini juga biasa disebut Umeak-An, dimana An berarti kuno/lama. Umeak-an = rumah lama. Keberadaan rumah asli rejang ini boleh dikatakan sudah musnah. Menurut orang tua yang masih ingat detail rumah asli ini, rumah yang masih ada sekarang sudah dipengaruhi oleh potongan Meranjat (suku bangsa yang ada di kab. Ogan Komering Ulu Sum-Sel). Perbedaan rumah asli dan yang dipengaruhi Meranjat terletak pada bubungan. Umeak Potong Jang memiliki bubungan melintang, sehingga tritisan atap/ cucuran menghadap ke depan dan belakang. Sedangkan yang dipengaruhi Meranjat, memiliki bubungan membujur sehingga tritisan menghadap ke samping.

Bentuk bagian-bagian

* Umeak potong jang memiliki bubungan jembatan dengan teblayeaa (pelayaran) di kiri dan kanan. Atap depan dan belakang makin menurun.
* Lantai bagian berendo (beranda/teras) dan dapur dibuat lebih rendah dari badan rumah.
* Bentuk pintu dan jendela segi empat, membuka ke dalam atau ke samping.
* Tiang rumah besar dengan beginting tengah(kecil di tengah)
* Tangga dibuat dari papan tebal dengan lebar selebar pintu berendo
* Plafonnya tergantung pada kasau atap, tidak berpagu
* Di atas ruang tengah bagian belakang ada ruangan berbentuk loteng yang disebut geligei

Susunan Ruang
susunan ruang Umeak Potong Jang atau Umeak-an terdiri dari (lihat gambar denah):

1. Berendo
Panjang berendo selebar rumah. Lantainya lebih rendah depicing (selangkah dari bagian dalam). Berendo memiliki fungsi social (tempat berbincang pagi dan sore dengan tamu dan tetangga akrab, menegur orang lewat, bermain ank-anak), fungsi ekonomis (tempat menukang, membuat alat transportasi), dan tempat menjemur pakaian.
2. Umeak Danea
Merupakan bagian ruang dalam paling depan. Umeak dana ini berfungsi sebagai tempat menerima tamu, musyawarah, tempat duduk para bujang waktu bersyair, dan tempat duduk tamu anak gadis.
3. Pedukuak
Merupakan tempat tidur orang tua, juga terdapat pemenyap atau tempat menyimpan barang berharga dan tikar.
4. Geligei
Loteng di atas pedukuak dan R. menyambei. Merupakan ruang tidur anak gadis dan tempat mereka menyambut tamu teman perempuannya. Tangga untuk naik ke geligei dapat di naik-turunkan. (lihat gambar potongan A-A)
5. Ruang menyambei
Merupakan ruangan tempat perempuan menyambei. Ruangan ini dibatasi dengan sekat berupa jendela tak bertutup. Gang yang terdapat di ruang ini merupakan jalan menuju dapur (lihat gambar potongan A-A)
6. Dapur
Merupakan tempat untuk memasak, berdiang, dan tempat makan.
7. Ga-ang
Bagian dari dapur, dekat tangga luar belakang. Ga-ang merupakan ruang terbuka seperti berendo. Berfungsi tempat mencuci, menyimpan air, dan menjemur bahan makanan. Lantainya terbuat dari bambu bulat, sehingga waktu mencuci, air langsung mengalir ke bawah. Di ujung ga-ang terdapat Kepato Lesat Buluak Bioa (rak-rak tempat perian dan bambu air) susunan dan fungsi ruang ini sangat ditaati oleh masyarakat Rejang. bagi mereka, malanggar susunan dan fungsi ruang pada rumah ini sama dengan melanggar adat istiadat.

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved