Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Dulu ada cawan raksasa di Cawang

Format : Artikel

Impresum
- : , 2009

Deskripsi
Sumber:
Berita Jakarta: Senin, 28 September 2009
http://www.beritajakarta.com/V_Ind/berita_detail.asp?idwil=0&nNewsId=35386

Isi:

Banyak cerita di balik nama sebuah tempat wilayah di Jakarta. Salah satunya yang menarik untuk disimak adalah kawasan Cawang Jakarta Timur. Warga sekitar masih mempercayai bahwa nama Cawang tak lepas dari keberadaan cawan raksasa pada zaman dahulu. Sedangkan tokoh Betawi Condet bertutur bahwa nama Cawang tak lepas dari nama seorang warga pribumi yang dipercaya menjaga kawasan sekitarnya oleh Belanda.

Cawang sendiri merupakan nama kelurahan di bagian timur kota Jakarta, yang masuk dalam Kecamatan Kramatjati. Kini orang lebih mengenal Cawang salahsatu kawasan macet dan langganan banjir. Kendati begitu, warga sekitar masih ada yang mengingat kenapa kawasan tersebut dinamakan Cawang.

Menurut cerita rakyat sekitar, keberadaan Cawang tak lepas dari adanya cawan raksasa sebelum Belanda datang ke Pulau Jawa. Lambat laun cawan raksasa tersebut berubah menjadi kawasan yang sekarang disebut Cawang. Kondisi ini dapat terlihat dari kontur geografis kawasan tersebut yang menyerupai cawan. Mulai Jl MT Haryono ke Jl Dewi Sartika terdapat cekungan yang cukup dalam layaknya sebuah cawan.

Memang cerita tersebut sulit dinalar logika. Namun warga sekitar percaya cerita asal usul Cawang yang berasal dari Cawan, menjadi cerita yang mengilhami lahirnya kawasan tersebut. M Anjas warga Cawang menuturkan, berdasarkan cerita dari orangtua dahulu di daerah itu terdapat cawan raksasa berukuran besar.

Entah dari mana berasal, namun masuknya bangsa Cina dan Melayu ke Pulau Jawa, mengubah nama yang awalnya Cawan menjadi Cawang. "Nggak tau asal mulanya, tapi keberadaan cawan besar itu dikuatkan dengan kondisi Jl MT Haryono dari Cawang ke Dewi Sartika yang cekung seperti sebuah Cawan," terangnya.

Sedangkan sumber lain bercerita, bahwa nama Cawang tak lepas dari nama sebuah orang Melayu yang dipercaya menjaga kawasan Cawang. H Sani tokoh Betawi Condet menuturkan, sejarah Cawang tak lepas dari berdirinya daerah Kampungmelayu. Karena pada abad ke-17, Cawang masuk wilayah Kampungmelayu yang menjadi tempat bermukimnnya orang-orang dari Semenanjung Malaka dibawah pimpinan Kapten Wan Abdul Bagus. Kapten ini memiliki bawahan yang bernama Anwar.

Seperti orang melayu pada umumnya, Anwar mendapatkan sebutan Ence di awalan namanya. Karena Ence Anwar dikenal sebagai pekerja keras dan disukai oleh orang sekitar, makanya ia menjadi orang kepercayaan Kapten Wan Abdul Bagus. Hingga lambat laun, pribadi Ence Anwar mendapat simpati Belanda. Karena pengabdiannya pada Belanda ini, Ence Anwar dipercaya Belanda untuk membawahi sebuah daerah di Selatan Kampungmelayu.

"Ence Anwar diangkat menjadi Letnan dan dipercaya oleh Belanda untuk mengurusi wilayahnya. Tak tanggung-tanggung, untuk mengemban tanggung jawabnya itu, Letnan Ence Anwar diberi kepercayaan memimpin ratusan pasukan oleh Belanda, hingga orang mengenal Ence Anwar dengan sebutan Enci Awang," kata H Sani tokoh Betawi Condet kepada beritajakarta.com, Senin (28/9).

Lama-kelamaan sebutan Ence Awang berubah menjadi C`awang. Hingga saat ini nama Cawang masih dikenal dan digunakan sebagai nama sebuah kelurahan di Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur. Keterkaitan erat antara Kampungmelayu dan Cawang juga dibuktikan dengan adanya persamaan darah melayu pada penduduk asli kedua daerah tersebut.

Hingga saat ini asal mula nama Cawang masih misteri. Dari dua cerita tersebut tak ada yang tahu cerita mana yang benar. Namun yang jelas, perbedaan asal-usul sebuah nama tempat atau daerah bukanlah sebagai masalah yang patut diperdebatan. Namun jadikan asal nama Cawang ini sebagai kasanah kekayaan budaya yang patut dijaga.

didit

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved