Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Rezeki Lebaran dari Sepeda "Onthel" di Kota Tua

Format : Artikel

Impresum
Agnes Rita Sulistyawaty - : , 2009

Deskripsi
Sumber:
Kompas: Rabu, 23 September 2009 | 05:34 WIB
http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/09/23/05345792/rezeki.lebaran.dari.sepeda.onthel.di.kota.tua

Isi:

KOMPAS.com - Sepeda onthel selain akhir-akhir ini memang nge-tren untuk kendaraan ke kantor, pada Lebaran kali ini juga membawa rezeki bagi pemilik penyewaan sepeda di kawasan Kota Tua.

Banjir rezeki datang seiring maraknya wisatawan yang menghabiskan liburan di daerah yang terkenal dengan sebutan Kota Tua itu. "Asyik juga keliling Kota dengan sepeda. Bisa sampai ke lorong-lorong dan tak terlalu capek," ujar Widya (16), yang baru pertama kali piknik ke Kota Tua, Selasa (22/9).

Penyewa sepeda seperti Widya bisa mengayuh sendiri sepeda ke Pelabuhan Sunda Kelapa, Jembatan Kota Intan, hingga ke muka Museum Fatahillah. Untuk berkeliling 30 menit, penyewa dikenai tarif Rp 10.000. Bila penyewa ingin memakai sepeda selama satu jam, dia dikenai sewa Rp 20.000.

Para penyewa sepeda acapkali berfoto di atas sepeda, dengan latar belakang bangunan tua. "Kadang waktu sewa sepeda sudah habis, tetapi penyewa masih memakai sepeda untuk berfoto," ucap Ceppy (29), salah satu pemilik penyewaan sepeda.

Para pemilik sepeda biasanya memberikan toleransi bagi penyewa yang mengulur waktu sewa. Saking ramainya, pemilik penyewaan sepeda sering lupa mengingat waktu sewanya.

"Kadang tidak hanya waktu sewa yang kelupaan. Saya juga suka lupa penyewa itu sudah bayar atau belum. Malah pernah ada penyewa yang hanya menaruh sepeda dan tidak membayar karena saat itu saya sedang mencari sepeda lain yang belum kembali," kata Ceppy.

Sarkawi (49), pemilik penyewaan 23 sepeda, mengaku cemas juga ketika penyewa sedang ramai. "Sepeda ini mudah dicuri. Belum lama ini, tiga sepeda saya tidak balik. Lha kok, dua dari tiga sepeda itu saya temukan di tukang loak," ucap dia.

Untung besar

Walaupun demikian, kerja keras saat Lebaran ini tetap berbuah nikmat lantaran para pemilik penyewaan bisa mengantongi uang yang lumayan jumlahnya. "Kemarin saya bisa bawa pulang uang Rp 800.000 dari sewa sepeda," ucap Ceppy dengan wajah berseri.

Penghasilan sebanyak itu merupakan berkah tersendiri bagi 30-an anggota Ojek Persatuan Onthel Wisata Kota Tua yang menyewakan sekitar 70 sepeda mini atau onthel. "Kalau hari biasa, bisa-bisa saya pulang tanpa uang sepeser pun, sampai istri di rumah ikut marah karena tak ada uang belanja," kata Ceppy, yang baru enam bulan menjadi pemilik penyewaan sepeda.

Hari-hari setelah Lebaran, hanya sedikit sepeda yang tersandar. Kebanyakan sepeda disewa pengunjung. Setelah waktu sewa usai, ada saja pengunjung lain yang mengincar satu dari 10 sepeda Ceppy disewa untuk berkeliling Kota Tua.

Ramainya penyewa sepeda ini membuat dia bisa bernapas lega. Bukan hanya uang setoran mingguan Rp 200.000 tertutupi, tetapi dia juga masih bisa membelikan hadiah untuk anaknya. Setoran diberikan ke pemilik sepeda yang disewakan Ceppy.

Nikmatnya bisnis penyewaan sepeda ini dirasakan juga pemilik penyewaan sepeda lain. Semakin banyak sepeda yang bisa disewakan, makin banyak uang mengalir ke kocek. Sarkawi sempat mengantongi uang Rp 1,5 juta sehari setelah Lebaran.

Dia bahkan tidak perlu memasukkan sepeda-sepeda yang disewakannya ke gudang pada malam hari. Pasalnya, sampai malam pun masih banyak orang yang memadati kawasan Kota. "Dari pagi sampai malam ada saja yang menyewa," katanya.

Rezeki inilah yang dinikmati pemilik penyewaan sepeda yang baru satu kali merasakan nikmatnya bisnis penyewaan sepeda pada masa Lebaran.

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved