Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Atur Pasar Modern, Siapkan Kebijakan Disinsentif

Format : Artikel

Impresum
- : , 2009

Deskripsi
Sumber:
Kompas: Jum\'at, 8 Mei 2009 | 04:05 WIB
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/08/04055611/atur.pasar.modern

Isi:

Jakarta, Kompas - Pemerintah provinsi perlu mengevaluasi kebijakan tata ruang yang memberi tempat bagi pasar-pasar modern di tengah kota. Pasar modern berskala besar seharusnya didorong ke pinggiran kota. Pasar modern di tengah kota perlu diberi disinsentif agar pindah ke pinggiran.

Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengungkapkan hal itu seusai mengikuti penyerahan bantuan Yayasan Internasional Carrefour kepada pedagang kecil, Kamis (7/5), di halaman Carrefour Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Menurut Faisal, melalui rencana tata ruang wilayah yang sedang disusun, Pemprov DKI harus mengatur lokasi yang cocok untuk pasar modern sampai pasar rakyat. Jangan sampai pemprov membiarkan pedagang besar dalam bentuk pasar modern berhadapan langsung dengan pedagang di pasar rakyat.

Untuk pasar-pasar modern yang telanjur ada di dalam kota dan menggilas pasar rakyat, kata Faisal, pemerintah dapat memberikan disinsentif, seperti kenaikan pajak bumi dan bangunan, serta tarif air dan listrik yang lebih tinggi.

"Tujuan pengaturan lokasi adalah harmonisasi," kata Faisal.

Direktur Operasional PD Pasar Jaya Joko Setyono mengatakan, pasar modern dan pedagang tradisional dapat tumbuh bersama jika menjalin kemitraan dan berfokus pada konsumen masing-masing. Untuk itu, Joko mengajak pemilik Carrefour berdialog dengan asosiasi penyelenggara pasar guna menentukan langkah-langkah kemitraan.

Carrefour juga hendaknya meninjau ulang kebijakan listing fee bagi produk yang dihasilkan pengusaha kecil dan menengah. Keberadaan Carrefour harus dapat mendorong perkembangan ekonomi kecil dan menengah.

Bantuan Carrefour

Sementara itu, Yayasan Internasional Carrefour (YIC) menyalurkan bantuan kepada para pedagang di pasar tradisional Rp 2,589 miliar bagi sekitar 2.000 pedagang. Sebelumnya, pada 2007, YIC menyalurkan bantuan Rp 1,357 miliar dan pada 2008 Rp 1,851 miliar.

Corporate Affairs Director PT Carrefour Irawan D Kadarman mengatakan, bantuan itu disalurkan melalui Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Bina Arta dengan bunga 1 persen per bulan. Selain itu, YIC juga menyediakan pelatihan manajemen keuangan usaha, higienitas makanan, dan cara menggelar dagangan yang menarik.

Faisal Basri yang merupakan pembina LKM Bina Arta mengatakan, dana yang disalurkan LKM-nya sangat efektif untuk mengembangkan usaha. Tingkat kredit macet dari dana yang disalurkan kurang dari 1 persen.(ECA)

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved