Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Jalan-jalan ke Madura? Kenapa Enggak!

Format : Artikel

Impresum
- : , 2009

Deskripsi
Sumber:
Kompas: Jumat, 21 Agustus 2009 | 09:42 WIB
http://www.kompas.com/read/xml/2009/08/21/09421997/jalan-jalan.ke.madura.kenapa.enggak

Isi:

SURABAYA, KOMPAS.com - Pulau Madura tidak cuma ada sate atau carok. Sejumlah obyek wisata menarik juga ada di sana. Selama ini, keberadaan tempat-tempat itu jarang dilirik wisatawan.

Beda dulu beda sekarang. Setelah jembatan Suramadu membentang menghubungkan Madura dan Pulau Jawa objek wisata di sana mulai dilirik orang. Hanya saja, Madura membutuhkan investor untuk menata semua potensi pariwisata di pulau itu.

"Sejauh ini, ada tiga objek wisata yang bisa digarap oleh investor," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Djoni Irianto, di kantornya, Kamis (20/8).

Menurut dia, sejumlah objek wisata yang cukup potensial itu di antaranya Panti Lombang di Sumenep dan peninggalan gedung bersejarah "herritage" masa kolonial Belanda di Kalianget. Ada pula gedung bekas perusahaan garam dan Makam Batu Ampar di Pamekasan. "Seluruhnya bisa dijadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal hingga mancanegara," ujarnya.

Ia merinci, estimasi besaran investasi yang diperlukan untuk Pantai Lombang senilai Rp 3,5 miliar. Alokasi modal miliaran rupiah itu bisa digunakan untuk pembangunan infrastuktur.

"Sementara itu, objek wisata peninggalan gedung bersejarah masa penjajahan Belanda membutuhkan sekitar Rp 2 miliar. Rencananya, dana itu dialokasikan dengan memfasilitasi perjalanan wisata dari gedung bersejarah yang satu ke lainnya," katanya.

Untuk Makam Batu Ampar, sebut dia, dalam waktu dekat pihaknya akan memperbaiki infrastruktur di sana, misalnya berupa penataan paving, renovasi toilet, tempat parkir, gasebo, dan pagar. Total investasinya diperkirakan mencapai Rp500 juta.

"Khusus Makam Batu Ampar, permodalan objek wisata itu diserahkan kepada pemerintah, sedangkan Pantai Lombang dan gedung bersejarah akan ditawarkan ke sejumlah investor," katanya.

Sebelum beberapa investor masuk ke Madura pascaoperasional Jembatan Suramadu sepanjang 5.438 meter, ia menyarankan, agar sepanjang jalur antara Suramadu dan Sumenep bisa didirikan objek wisata kuliner yang lebih memadai, daripada kondisi warung makanan minuman saat ini.

"Keberadaan wisata kuliner, dapat dijadikan lokasi peristirahatan sementara bagi wisatawan yang ingin menikmati perjalanan jauh, sembari mengonsumsi makanan dan minuman tertentu," katanya.

Meski investor belum datang, eksotisme pulau itu rasanya layak disambangi. Aneka budaya dan tradisi suku Madura adalah mutiara terpendam yang belum banyak dieksplorasi.

MBK

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved