Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Desa wisata menunjang ekonomi rakyat

Format : Artikel

Impresum
- : , 2009

Deskripsi
Sumber:
Kompas: Selasa, 11 Agustus 2009 | 22:25 WIB
http://www.kompas.com/read/xml/2009/08/11/22253470/desa.wisata.menunjang.ekonomi.rakyat

Isi:

JAKARTA, KOMPAS.com — Pariwisata Indonesia terjebak dalam nama perhotelan, cottage, atau tempat pembudidayaan hewan langka atau tumbuhan. Nyatanya, tempat lain bisa menjadi komoditas yang ditonjolkan dan ditingkatkan menjadi tempat wisata.

Desa bisa menjadi tempat yang diberdayakan menjadi tempat wisata, yang tidak hanya dapat mendatangkan keuntungan material dengan menyedot banyak wisatawan yang berkunjung, tetapi juga mengembangkan sumber daya manusia di sekitarnya yang nantinya bisa meningkatkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) secara mandiri.

Desa terpencil dan terbelakang bisa dibina menuju desa wisata mandiri. Desa wisata mandiri bisa terwujud dengan mengandalkan sumber daya alam dan sumber daya manusia (SDM) setempat.

Desa-desa di Pulau Umang, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, perlahan-lahan dibina dan dilatih untuk menjadi sumber daya manusia yang kreatif dan siap kerja. Seni dan budaya serta adat istiadat setempat bisa dijadikan modal untuk mengembangkan desa tersebut.

"Orang-orang di Pulau Umang itu masih menganggap uang adalah segalanya. Untuk datang pelatihan saja harus diiming-imingi uang. Proses untuk meyakinkan mereka cukup lama sampai mereka mau dibina untuk mengembangkan desa mereka," ujar Christian PB Halim, Presiden Direktur PT Umang Resort.

Christian juga menambahkan bahwa pengembangan desa wisata tidak harus membangun tempat wisata yang mewah yang bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke sana, tetapi juga bisa melalui pemberdayaan masyarakat yang kemudian dipekerjakan. Seperti halnya yang dilakukan PT Umang Resort dalam merekrut masyarakat sekitar untuk menjadi karyawannya. Menurut dia, 80 persen karyawan PT Umang Resort merupakan warga sekitar.

Dengan menggunakan seni budaya setempat dalam menarik wisatawan juga bisa disaksikan di Desa Liandara, Manggarai Barat, Flores. Para penari setempat dipanggil untuk menari dan dibayar. Hal tersebut juga bisa menjadi bagian penunjang perekonomian wisatawan sekaligus menampik pandangan bahwa pariwisata hanya obyek tempat.

Selain itu, dalam menciptakan desa wisata harus ada keterlibatan secara aktif baik pembinaan maupun modal setempat dengan membudidayakan budaya setempat atau akulturasi dengan dukungan pemerintah dan bantuan coorporate melalui CSR-nya secara komprehensif sehingga dapat mengurangi atau mencegah urbanisasi secara besar-besaran.

M10-09

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved