Welcome to Pusat Dokumentasi Arsitektur Library

Artikel Detail

Elevasi Waduk Rawa Pening Hampir Kritis : Cadangan Air Bendungan untuk Redam El Nino

Format : Artikel

Impresum
- : , 2009

Deskripsi
Sumber:
Kompas: Rabu, 12 Agustus 2009 | 04:13 WIB
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/08/12/04134967/Elevasi.Waduk.Rawa.Pening..Hampir.Kritis

Isi:

SEMARANG, KOMPAS - Elevasi permukaan air Waduk Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, hampir kritis. Pengaliran air perlu dihemat karena musim kemarau diperkirakan masih sampai Oktober 2009.

Berdasarkan data satuan kerja Rawa Pening, elevasi pada Selasa (11/8) tercatat 462,22 meter di atas permukaan laut (dpl), lebih rendah dari proyeksi ideal, 463,00 meter dpl, bahkan dari batas lahan pertanian pasang surut, 462,30 meter dpl.

Untuk itu, aliran menuju Pembangkit Listrik Tenaga Air Jelok dan Timo juga diturunkan dari 12,5 meter kubik menjadi 7,52 meter kubik per detik.

"Saat ini petani dengan 20.000 hektar lahan padi di Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan yang mendapat irigasi dari Rawa Pening belum meminta tambahan aliran air," kata Koordinator Satuan Kerja Rawa Pening Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Tengah Kuristiyanto.

Para petani di sekitar waduk alami itu saat ini mulai mengumpulkan uang buat menyewa mesin diesel untuk menyedot air dari Rawa Pening. Mereka terlambat tanam lebih dari satu bulan karena air Rawa Pening meluap akibat curah hujan tinggi.

Menurut Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Asinan, Kecamatan Bawen, Rusdi (39), saat ini usia tanaman padi di 160 hektar sawah di Desa Asinan baru 1-1,5 bulan. Panen diperkirakan paling cepat Oktober, padahal air dari saluran irigasi hanya bertahan hingga September.

"Biaya menyedot air sekitar Rp 200.000 per hektar dan perlu diairi seminggu sekali," katanya.

Cadangan air

Cadangan air di berbagai bendungan diharapkan bisa meredam pengaruh buruk El Nino di Jawa. Setidaknya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari warga bisa dicukupi.

Hal tersebut dikemukakan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto saat berkunjung di Cirebon, Selasa. Djoko yang sempat melihat langsung kondisi waduk, di antaranya Kedungombo dan Malahayu di Jawa Tengah, mengatakan, jumlah simpanan air lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

Meski cadangan air dinilai masih mencukupi untuk kebutuhan air bersih, pemerintah tetap mempersiapkan instalasi penjernih air dan tangki yang siap dikirim ke daerah kekeringan.

Mengenai perkembangan pembangunan Waduk Jatigede, Djoko Kirmanto menyatakan, waduk sudah terbangun 11 persen. Waduk yang bisa mengairi 80.000 hektar sawah di Jawa Barat itu diperkirakan baru bisa digunakan tahun 2013. (GAL/NIT)

Copyrights © 2016 Pusat Dokumentasi Arsitektur. All rights reserved